𝗗𝘂𝗮 𝗕𝘂𝗹𝗮𝗻 𝗟𝗲𝗯𝗶𝗵 𝗦𝘂𝗮𝗺𝗶 𝗨𝗹𝗳𝗮 𝗧𝗲𝗿𝗯𝗮𝗿𝗶𝗻𝗴 𝗦𝗮𝗸𝗶𝘁, 𝗕𝗮𝗻𝘁𝘂𝗮𝗻 𝗕𝗶𝗮𝘆𝗮 𝗕𝗲𝗿𝗼𝗯𝗮𝘁 𝗧𝗮𝗸 𝗞𝘂𝗻𝗷𝘂𝗻𝗴 𝗧𝘂𝗿𝘂𝗻

𝗗𝘂𝗮 𝗕𝘂𝗹𝗮𝗻 𝗟𝗲𝗯𝗶𝗵 𝗦𝘂𝗮𝗺𝗶 𝗨𝗹𝗳𝗮 𝗧𝗲𝗿𝗯𝗮𝗿𝗶𝗻𝗴 𝗦𝗮𝗸𝗶𝘁, 𝗕𝗮𝗻𝘁𝘂𝗮𝗻 𝗕𝗶𝗮𝘆𝗮 𝗕𝗲𝗿𝗼𝗯𝗮𝘁 𝗧𝗮𝗸 𝗞𝘂𝗻𝗷𝘂𝗻𝗴 𝗧𝘂𝗿𝘂𝗻

Pada tgl. 25 Januari 2024, Ulia Ulfa (27 th) datang ke rumah Ketua MRPB Peduli mengadukan kondisi suaminya, Hadia Putra (34 th) yang tengah terbaring sakit di rumahnya di Sigalangan Nagari Parit, Kecamatan Koto Balingka. Ulfa sangat ingin membawa suaminya berobat ke RSUD Pasaman Barat. Namun keluarga duafa ini tidak punya biaya, dan suaminya juga tidak punya BPJS.
Mereka sudah mengajukan permohonan bantuan biaya berobat ke Baznas Pasaman Barat. Namun sampai hari ini masih belum ada kabar beritanya.
Sore ini, Rabu 27 Maret 2024, Ulfa datang kembali dengan menggendong putrinya, ditemani oleh ibunya. Ulfa menjelaskan kondisi suaminya saat ini dengan berurai air mata. Karena tidak mendapatkan perawatan, tubuh suaminya semakin membengkak, demikian juga mukanya sehingga matanya tidak terlihat lagi. Apalagi sudah 2 minggu ini suaminya tidak bisa BAB, sehingga perutnya bengkak dan keras.
Ulfa tidak tahu lagi kemana mau minta tolong, makanya datang jauh-jauh dari Parit untuk mohon bantuan MRPB Peduli. Padahal Ulfa sendiri juga dalam kondisi sakit TB paru.
Setelah kita diskusikan dengan Eko Darmawan, diputuskan suami Ulfa harus dibawa secepatnya ke RSUD Pasaman Barat. Kepada driver ambulan KolaborAksi Kemanusiaan Pasaman Barat Mukhtar Efendi Hasibuan kita minta bantuan agar mengantar Hadia Putra besok ke RSUD Pasaman Barat. Meskipun warga ini tidak punya BPJS, mudah-mudahan masih bisa dicover oleh program UHC.
Karena kas tidak ada di tangan, kami patungan saja dulu sebanyak Rp 300.000 untuk meringankan beban keluarga tidak mampu ini. Lalu kami antar ke simpang lampu merah Pasaman Baru untuk kembali pulang ke Parit dengan bus Pastra, karena hujan turun dengan lebatnya senja ini.
Sungguh tidak tega melihat kondisi keluarga duafa ini. Namun apalah daya jika kas MRPB Peduli tidak mampu membantu semua warga yang mohon bantuan.
𝗦𝗶𝗹𝗮𝗸𝗮𝗻 𝘀𝗮𝗹𝘂𝗿𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗼𝗻𝗮𝘀𝗶 𝗸𝗲𝗺𝗮𝗻𝘂𝘀𝗶𝗮𝗮𝗻 𝗕𝗮𝗽𝗮𝗸/𝗜𝗯𝘂/𝗦𝗮𝘂𝗱𝗮𝗿𝗮 𝗺𝗲𝗹𝗮𝗹𝘂𝗶 𝗥𝗲𝗸𝗲𝗻𝗶𝗻𝗴 𝗠𝗔𝗧𝗔 𝗥𝗔𝗞𝗬𝗔𝗧 𝗣𝗔𝗦𝗔𝗠𝗔𝗡 𝗕𝗔𝗥𝗔𝗧 𝗣𝗘𝗗𝗨𝗟𝗜, 𝗕𝗦𝗜 𝟭𝟬𝟮𝟬𝟭𝟬𝟮𝟭𝟭𝟲
Pasien Duafa Pasaman Barat yang Sedang Menjalani Perawatan di Padang Butuh Bantuan Biaya Harian Pendamping

Pasien Duafa Pasaman Barat yang Sedang Menjalani Perawatan di Padang Butuh Bantuan Biaya Harian Pendamping

Ini adalah 3 pasien duafa yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit di Kota Padang. MRPB Peduli bersama para dermawan telah berusaha membantu biaya transportasi mereka ke Padang. Namun keluarga pendamping pasien sudah kehabisan biaya untuk bertahan hidup di Padang.
Akhirnya semuanya kembali mengadu kepada MRPB Peduli, mohon bantuan biaya hidup pendamping pasien. Apa yang mau kita kirimkan lagi jika aliran donasi ke rekening MRPB Peduli bagai gerimis sejenak di musim kemarau?
Mohon maaf jika kami tidak bisa memenuhi harapan keluarga pasien, termasuk yang datang ke rumah sore tadi, mohon bantuan biaya kontrol ke Padang.
Jika sudah tidak ada lagi dukungan dari para dermawan, bisa jadi kegiatan MRPB PEDULI kita istirahatkan dulu sementara waktu.
𝗠𝗥𝗣𝗕 𝗣𝗘𝗗𝗨𝗟𝗜 𝗕𝗮𝗻𝘁𝘂 𝗗𝘂𝗮𝗳𝗮 𝗣𝗲𝗻𝗱𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗞𝗮𝗻𝗸𝗲𝗿 𝗣𝗮𝘆𝘂𝗱𝗮𝗿𝗮 𝗞𝗮𝗽𝗮 𝗨𝘁𝗮𝗿𝗮

𝗠𝗥𝗣𝗕 𝗣𝗘𝗗𝗨𝗟𝗜 𝗕𝗮𝗻𝘁𝘂 𝗗𝘂𝗮𝗳𝗮 𝗣𝗲𝗻𝗱𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗞𝗮𝗻𝗸𝗲𝗿 𝗣𝗮𝘆𝘂𝗱𝗮𝗿𝗮 𝗞𝗮𝗽𝗮 𝗨𝘁𝗮𝗿𝗮

Pada hari ini (Jum’at 22/03/2024) MRPB Peduli kembali mengunjungi Ernawita, 39 tahun, penderita kanker payudara yang beralamat di Lubuak Batang, Kapa Utara.
Ibu dari 5 anak ini seharusnya menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Namun karena tidak punya biaya untuk pergi ke RSUP M. Djamil Padang, meskipun sudah dapat rujukan dari RSUD Pasaman Barat, terpaksa menahan rasa sakit saja di rumah.
Jangankan untuk biaya berobat, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja keluarga duafa ini sudah kesulitan. Suami Ernawita hanyalah buruh serabutan yang kadang ada dapat pekerjaan, tapi lebih sering tidak. Kalau tidak ada pekerjaan, maka suaminya pergi memancing ikan seharian, dan malamnya baru pulang setelah ikan hasil tangkapannya terjual.
Ernawita sudah coba memasukkan permohonan bantuan biaya berobat ke Baznas Pasaman Barat pada awal Desember 2023. Tapi sampai sekarang bantuan yang diharapkan itu masih belum turun.
Karena tidak mampu berobat ke Padang, Ernawita mencoba obat kampung (herbal) ke Padang Canduh Kinali. Selama minum ramuan herbal itu rasa sakitnya cukup berkurang. Namun obat itu juga sudah habis, sementara biaya untuk menambah obat herbal itu tidak ada.
Sore ini kita serahkan bantuan kepada Ernawita sebanyak Rp 400.000 dari zakat yang dititipkan hamba Allah kepada MRPB Peduli. Semoga Allah berikan kesembuhan Ernawita dengan perantaraan obat herbal itu. Aamiin….
Masih banyak warga duafa yang membutuhkan uluran tangan kita bersama. 𝗦𝗶𝗹𝗮𝗸𝗮𝗻 𝘀𝗮𝗹𝘂𝗿𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗼𝗻𝗮𝘀𝗶 𝗸𝗲𝗺𝗮𝗻𝘂𝘀𝗶𝗮𝗮𝗻 𝗕𝗮𝗽𝗮𝗸/𝗜𝗯𝘂/𝗦𝗮𝘂𝗱𝗮𝗿𝗮 𝗺𝗲𝗹𝗮𝗹𝘂𝗶 𝗥𝗲𝗸𝗲𝗻𝗶𝗻𝗴 𝗠𝗔𝗧𝗔 𝗥𝗔𝗞𝗬𝗔𝗧 𝗣𝗔𝗦𝗔𝗠𝗔𝗡 𝗕𝗔𝗥𝗔𝗧 𝗣𝗘𝗗𝗨𝗟𝗜, 𝗕𝗦𝗜 𝟭𝟬𝟮𝟬𝟭𝟬𝟮𝟭𝟭𝟲.